Tetep Semangat hingga akhir hayat

Tetep Semangat hingga akhir hayat

Rabu, 11 Januari 2012

Peramalan dengan metode Autoregresi dan Autokorelasi

Peramalan (forecasting) merupakan dugaan atau perkirakan mengenai terjadinya suatu kejadian atau peristiwa di waktu yang akan datang (J. Supranto, 1981: 8). Ramalan bisa bersifat kualitatif, artinya tidak berbentuk angka, misalnya minggu depan akan turun hujan, tahun depan akan pecah perang antara Vietnam dan Thailand, hasil penjualan tahun depan akan meningkat, bulan depan pasaran tekstil akan sepi dan lain sebagainya. Ramalan bisa bersifat kuantitatif, artinya berbentuk angka biasanya dinyatakan dalam bilangan.

Dalam ilmu sosial segala sesuatu serba tidak pasti, sukar diperkirakan secara tepat. Dalam hal ini perlu diadakan peramalan. Peramalan yang akan dibuat selalu diupayakan agar dapat meminimumkan pengaruh ketidakpastian terhadap perusahaan. Dengan kata lain peramalan bertujuan mendapatkan ramalan yang bisa meminimumkan kesalahan meramal (forecast error) yang biasanya diukur dengan Mean Squared Error (MSE), Mean Absolut Error (MAE) dan sebagainya (Pangestu Subagyo, 1986: 1).

Metode Autoregresi dan autokorelasi membahas mengenai pengaruh dan hubungan nilai suatu variabel antara yang telah terjadi pada suatu periode dan yang terjadi pada periode berikutnya. Untuk mengetahui besarnya pengaruh menggunakan auto regresi, sedangkan untuk mengukur kuat tidaknya hubungan tersebut digunakan koefisien Autokorelasi. Disebut auto karena variabel yang menjadi variabel bebas sama dengan variabel terikat. Besarnya nilai variabel tergantung pada nilai variabel itu sendiri yang terjadi sebelumnya. Misalnya hasil penjualan mobil pada suatu periode dengan periode sebelumnya. Contoh ada disini



1 komentar: